SOSIOLOGI POLITIK
BERITA TENTANG ISU PERPOLITIKAN
INDONESIA
Dosen Pengampu: Wahyudi Winarjo,
Dr., M.Si
Oleh:
NUR LAILATUL MAGHFIROH
(201410310311050)
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2015
Distribusi Logistik Pilkada di
Wilayah Asap Bakal Masalah?
Sabtu, 31 Oktober 2015 | 19:22 WIB
Oleh: Rendra Saputra, Moh Nadlir
Bimtek
KPU untuk wilayah III di Sanur Bali. (Foto: M.
Nadlir/VIVA.co.id)
VIVA.co.id - Distribusi logistik dilakukan
sejumlah daerah yang akan menyelenggarakan pilkada serentak 2015 terdampak
kabut asap, baik di wilayah Sumatera, Kalimantan hingga Papua. Namun,
distribusi logistik di daerah-daerah tersebut terancam terkendala.
Hanya saja, hal itu dikatakan belum bisa diketahui
apakah benar akan terkendala atau tidak. Sebab menurut Komisioner Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, hal itu baru bisa terlihat pada pekan kedua
atau ketiga bulan November 2015 nanti.
"Kalau asap makin pekat, nah itu baru kita cari jalan keluar," kata Arief di Sanur, Denpasar, Bali,
"Kalau asap makin pekat, nah itu baru kita cari jalan keluar," kata Arief di Sanur, Denpasar, Bali,
Sabtu, 31 Oktober 2015.
Alasannya, kata Arief, pada tanggal 20 November itu proses sortir kertas surat suara dan pengemasan logistik pemungutan suara pilkada harus sudah mulai dilakukan di masing-masing kabupaten atau kota yang selenggarakan pilkada.
"Logistik itu harusnya sudah ada di kabupaten-kota. Kalau tidak ada kan sortir pengemasan (logistik) tidak akan bisa dimulai. Jadi tanggal 20 (November) itu titik kritisnya," ujar Arief.
Karena itu, Arief menuturkan, daerah-daerah yang terdampak kabut asap tersebut akan dilihat proses distribusi logistiknya menggunakan jenis transportasi apa, apakah akan menggunakan jalur darat, laut, atau udara.
Alasannya, kata Arief, pada tanggal 20 November itu proses sortir kertas surat suara dan pengemasan logistik pemungutan suara pilkada harus sudah mulai dilakukan di masing-masing kabupaten atau kota yang selenggarakan pilkada.
"Logistik itu harusnya sudah ada di kabupaten-kota. Kalau tidak ada kan sortir pengemasan (logistik) tidak akan bisa dimulai. Jadi tanggal 20 (November) itu titik kritisnya," ujar Arief.
Karena itu, Arief menuturkan, daerah-daerah yang terdampak kabut asap tersebut akan dilihat proses distribusi logistiknya menggunakan jenis transportasi apa, apakah akan menggunakan jalur darat, laut, atau udara.
"Ternyata kan beberapa daerah proses distribusi
logistiknya lewat udara," ungkap Arief.
Lebih jauh, kata Arief, KPU akan melihat apakah daerah-daerah tersebut memang mengalami masalah kebakaran lahan dan hutan atau hanya dapat kiriman asap dari daerah lain saja.
Lebih jauh, kata Arief, KPU akan melihat apakah daerah-daerah tersebut memang mengalami masalah kebakaran lahan dan hutan atau hanya dapat kiriman asap dari daerah lain saja.
"Ada yang bilang kena asap tapi bukan daerah dia
yang kena kebakaran. Artinya pesawat masih bisa mendarat di daerah
tersebut," ujar Arief.
Sumber: http://politik.news.viva.co.id/news/read/693963-distribusi-logistik-pilkada-di-wilayah-asap-bakal-masalah-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar