ESSAY WAWANCARA
PERPOLITIKAN NASIONAL
Narasumber: Nanang
Qosim, S.Sos
Anggota DPRD Kabupaten
Lumajang 2014-2019
Oleh Kelas 3B:
2.
Miftahul
Nila Zairiah 201410310311022
3.
Alifia
Fitriana Suprapto 201410310311049
4.
Nur
Lailatul Maghfiroh 201410310311050
5.
Musawwimatul Millah 201410310311073
Dosen Pengampu: Wahyudi Winarjo, Dr.,
M.Si
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
ESSAY
“ Tipe perpolitikan diIndonesia ini sebenarnya lebih
pantas adalah tipe perpolitikan terpimpin.” Begitulah anggota DPRD Kabupaten
Lumajang ini menuturkan. Indonesia masih belum siap dengan sistem demokrasi.
Apalagi sistem politik dan pemerintahan di Indonesia ini masih sangat kacau.
Sebab lainnya adalah, masyarakat kita belum siap menjalankan sistem Demokrasi.
Kemudian, ketika ditanya mengenai Money Politics,
beliau mengatakan bahwa semua sektor politik bermain dengan uang, entah itu
Pilihan Legislatif, Bupati, maupun Gubernur. Karena anggapan masyarakat awam
kalau tidak ada uangnya maka tidak dicoblos. Inilah cerminan masyarakat
sekarang karena kurangnya pemerataan pendidikan politik, maka masih banyak
masyarakat yang hanya memikirkan material saja tanpa memperhatikan nasib negara
atau masa depan anak cucu mereka suatu saat nanti.
Perpolitikan di Indonesia ini mulai kacaubalau, saat masa
reformasi, dimana rakyat belum siap
untuk menghadapi sistem baru. Keawaman masyarakat tentang politik akhirnya
dimanfaatkan mereka yang ‘berduit’ tanpa memperhatikan kesejahteraan
masyakarat.
“Buruk”, itulah gambaran wajah politik masa kini. Bukan
hanya salah pejabat-pejabat yang korupsi, tapi juga rakyat yang mau saja
disogok dengan uang. Alhasil, muncullah istilah ‘kalo ga ada uang, ga bakalan
jadi’.
Pada era sekarang, tidak ada kata untuk me-Revolusi
perpolitikan di Indonesia. Kata yang tepat adalah Evolusi Politik. Mengapa ?
karena masyarakat kita butuh pemahaman dan edukasi yang mendalam lagi soal
politik. Agar mereka mengerti dan mampu menjalankan politik yang bersih dan
sehat.
Lantas, apakah sudah ideal, perkembangan politik di era
Jokowi ini? Dengan tegas, pak Nanang
menjawab. Belum. “ Kita lihat saja konsep-konsepnya, salah satunya Kartu
Indonesia Sehat yang menjadi harapan masyarakat kecil. Keadaan di lapangan
masih amburadul. Persyaratan yang banyak kekurangan serta masih menyiksa
keluarga pasien.” tutur Alumni S1 Sosiologi UMM angkatan 2007 ini.
BIODATA
NARASUMBER
Nama : Nanang
Qosim, S.Sos
TTL :
Lumajang, 17 April 1987
Jabatan :
Anggota F. An Nur
Fraksi : PAN
Alamat : Jl. Raya Wonorejo
Nomor Tlp : (0334) 881846-884784
Riwayat Pendidikan :
Ø 1995-2001 SDN 1 MENINJO
Ø 2001-2004 SMPN 1 RANUYOSO
Ø 2004-2007 SMA PGRI 1 LUMAJANG
Ø 2007-2011 S1 SOSIOLOGI
Ø 2012 MASUK PARTAI PAN
Ø 2014 PENCALEG-AN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar