Senin, 02 November 2015

ESSAY WAWANCARA POLITIKUS

ESSAY WAWANCARA
PERPOLITIKAN NASIONAL
Narasumber: Nanang Qosim, S.Sos
Anggota DPRD Kabupaten Lumajang 2014-2019



Oleh Kelas 3B:
1.      Rurry Edtris Anggraini        201410310311105
2.      Miftahul Nila Zairiah            201410310311022
3.      Alifia Fitriana Suprapto       201410310311049
4.      Nur Lailatul Maghfiroh        201410310311050
5.      Musawwimatul Millah          201410310311073

          Dosen Pengampu: Wahyudi Winarjo, Dr., M.Si



                          JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015




ESSAY
“ Tipe perpolitikan diIndonesia ini sebenarnya lebih pantas adalah tipe perpolitikan terpimpin.” Begitulah anggota DPRD Kabupaten Lumajang ini menuturkan. Indonesia masih belum siap dengan sistem demokrasi. Apalagi sistem politik dan pemerintahan di Indonesia ini masih sangat kacau. Sebab lainnya adalah, masyarakat kita belum siap menjalankan sistem Demokrasi.
Kemudian, ketika ditanya mengenai Money Politics, beliau mengatakan bahwa semua sektor politik bermain dengan uang, entah itu Pilihan Legislatif, Bupati, maupun Gubernur. Karena anggapan masyarakat awam kalau tidak ada uangnya maka tidak dicoblos. Inilah cerminan masyarakat sekarang karena kurangnya pemerataan pendidikan politik, maka masih banyak masyarakat yang hanya memikirkan material saja tanpa memperhatikan nasib negara atau masa depan anak cucu mereka suatu saat nanti.
Perpolitikan di Indonesia ini mulai kacaubalau, saat masa reformasi,  dimana rakyat belum siap untuk menghadapi sistem baru. Keawaman masyarakat tentang politik akhirnya dimanfaatkan mereka yang ‘berduit’ tanpa memperhatikan kesejahteraan masyakarat.
“Buruk”, itulah gambaran wajah politik masa kini. Bukan hanya salah pejabat-pejabat yang korupsi, tapi juga rakyat yang mau saja disogok dengan uang. Alhasil, muncullah istilah ‘kalo ga ada uang, ga bakalan jadi’.
Pada era sekarang, tidak ada kata untuk me-Revolusi perpolitikan di Indonesia. Kata yang tepat adalah Evolusi Politik. Mengapa ? karena masyarakat kita butuh pemahaman dan edukasi yang mendalam lagi soal politik. Agar mereka mengerti dan mampu menjalankan politik yang bersih dan sehat.
Lantas, apakah sudah ideal, perkembangan politik di era Jokowi ini? Dengan  tegas, pak Nanang menjawab. Belum. “ Kita lihat saja konsep-konsepnya, salah satunya Kartu Indonesia Sehat yang menjadi harapan masyarakat kecil. Keadaan di lapangan masih amburadul. Persyaratan yang banyak kekurangan serta masih menyiksa keluarga pasien.” tutur Alumni S1 Sosiologi UMM angkatan 2007 ini.

BIODATA NARASUMBER

Nama                           : Nanang Qosim, S.Sos
TTL                             : Lumajang, 17 April 1987
Jabatan                         : Anggota F. An Nur                                                       
Fraksi                           : PAN
Alamat                         : Jl. Raya Wonorejo
Nomor Tlp                   : (0334) 881846-884784
Riwayat Pendidikan    :
Ø  1995-2001 SDN 1 MENINJO
Ø  2001-2004 SMPN 1 RANUYOSO
Ø  2004-2007 SMA PGRI 1 LUMAJANG
Ø  2007-2011 S1 SOSIOLOGI
Ø  2012 MASUK PARTAI PAN
Ø  2014 PENCALEG-AN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar